Pages

Senin, 21 November 2016

SELAMAT SUKSES FESBUK HMKS SUMBAR PERDANA


FESBUK HMKS SUMBAR (Cetusan Inspiraratif )

Amazing !!!


Dimana Kerinci dikenal dengan keberagaman seni dan budaya yang dimiliknya, tidak salah jika kerinci dijuluki sekepal tanah dari surga.  Seni Budaya yang bermacam ragam yang kini sudah mulai hilang apalagi bagi masyarakat luar daerah.
FESBUK (Festival Seni Budaya Kerinci) yang Selengggarakan oleh HMKS-SUMBAR (Himpunan Mahasiswa Kerinci Sungai Penuh-Sumatera Barat) pada Minggu, 20 November 2016 di Teater Tertutup FBS UNP, dipadati oleh mahasiswa dan tamu undangan hingga dapat menikmati berbagai kesenian Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh di sumatera barat, Fesbuk juga telah mampu menarik perhatian masayarakat Sumbar untuk mengaparesisasi Kesenian dan Budaya Kerinci.
Alrizka Hd selaku ketua Panitia Pelaksana, berterimakasih atas partispasi dari berbagai pihak yang telah serta mensukseskan acara ini. Al juga mengungkapkan bahwa Kerinci dan Sumatera Barat hanyalah perbedaan wilayah Administratif, dan secara aspek Kebudayaan kita tidak jauh berbeda.
Begitu pula sambutan H.Tafyani Kasim (Ketua Himpunan Keluarga Kerinci – Sumatera Barat) sangat mengapresiasi acara ini,  dan seiring juga Kerinci juga telah dinobatkan branding wisata provinsi Jambi pada saat ini. Beliau juga berharap akan ada lagi cetuasan dan inisatif mahasiswa seperti membangun Forum Komunikasi Mahasiswa Kerinci se Nusantara.
Selain dapat membina dan mengembangkan kebudayaan juga dapat mempererat silaturrahmi karena telah mengumpulkan warga Kerinci, acara dinilai mengejutkan bagi pengunjung malah ada yg dari IMK JAKARTA. ungkap "Acel Alfatomi,S.Sn" beserta rombongan sebelum pulang kepadang panjang.

Selasa, 02 Februari 2016

Sebuk Kawo Minuman Tradisional khas kerinci



Serbuk Kawo atau Aye Kawo merupakan minumkan khas masyarakat  Kerinci (kota Sungai Penuh dan kabupaten Kerinci) yang telah  dikonsumsi sejak  zaman penjajahanmasyarakat Kerinci  dimasa lalu telah menggunakan Racikan Daun dari tunas-tunas muda  daun kopi atau yang lebih dikenal dengan sebutan “Serbuk Daun Kawo”sebagai minuman tradisional. Serbuk Kawo memiliki nilai sejarah karena pada masa  Kolonial Belanda  masyarakat sering mengkonsumsi minuman ini untuk alternatif pengganti minuman biji kopi yang pada masa itu biji kopi tidak dapat di konsumsi oleh masyarakat pribumi karena kopi yang dihasilkan dari masyarakat petani kerincidi eksport keluar Negeri terutama diekspor ke kawasan eropa dan timur tengah. Fakta sejarah mengemukakan salah satu alasan Kolonial ingin menguasai alam Kerinci karena daerah yang berada dikawasan puncak andalas Sumatera di kenal sebagai daerah subur yang sangat cocok untuk budi daya tanaman Kopi disamping tanaman Kentang, Kol, Ubi Jalar dan aneka tanaman pangan. Adapun luas lahan kopi (6.722 Ha)di kabupaten Kerinci paling luas setelah Kulit manis (40.972 Ha)diantara sejumlah sektor pertanianlainya yaitu Kentang  (4.063 Ha), Kol (1.279 Ha), Ubi Jalar (2.775 Ha), Cabe (1.604 Ha), dan Tebu (1.509 Ha) (kerincikab.go.id)
Serbuk daun Kawo dipercaya dapat mengurangi ketergantungan terhadap kopi bagi penderita hypertensi,dan dapat mencegah asam urat,mencegah/mengurangi gejala reumatik dan dapat meningkatkan daya tahan/stamina tubuh, selain itu Serbuk Daun Kawo mengandung zat Anti Bodi yang dapat membantu menetralisir kadar racun kimia yang ada di dalam tubuh.Berdasarkanhasil wawancara pada tanggal 1 Oktober 2015 pada warga kotaPadang bahwa Serbuk Kawo ini tidak ada yang menjual di kota Padang. Sehingga peluang usaha untuk menjual serbuk kawo ini sangat besar sekali karena sebagai pelopor pertama di kota Padangkhususnyadanprovinsi Sumatera Barat umumnya dengan konsep yang berbeda di bandingkan dengan kabupaten Kerinci.
Melihat peluang tersebut, serta dari segi kelayakan usaha dan profit usaha penjualan serbuk kawo ini cukup besar. Maka, dibuatlah inovasi yaitu G_COMAN Ready to MEA” : Green Coffe Minuman bersejarah Penuh Manfaat Siap Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN. Dalam rangka memperkenalkandanmelestarikan kopi bersejarah yang ada di kabupaten Kerinci sehingga dapat menumbuhkan Industri Kreatif di kota Padang, provinsiSumatera Barat.

counter