Pages

Jumat, 31 Oktober 2014

Menghilangkan sikap yang menunda

8 Penyebab Mengapa Orang Suka Menunda dan Bagaimana Mengatasinya


Di artikel tersebut saya membahas kasus seorang ibu yang merasa tidak berkembang dan menderita akibat kebiasaan destruktif yang dimiliki yaitu suka menunda-nunda yang sudah di level parah.
Di artikel kali ini saya akan membahas tentang 8 Penyebab Mengapa Orang Suka Menunda dan Bagaimana Mengatasinya.
Tidaklah mudah menghilangkan sebuah kebiasaan yang sudah menjadi kebiasaan atau bahkan menjadi sebuah karakter.
Karena seperti sebuah ungkapan bijaksana yang saya sebutkan di artikel pertama tersebut bahwa :
“Pola Pikir membentuk Kebiasaan. Kebiasaan membentuk Karakter. Karakter membentuk Nasib. Nasib menguatkan Pola Pikir kembali.”
Kisah tentang ibu yang saya ceritakan sebelumnya hanyalah satu dari sekian banyak kasus permasalahan yang bersumber dari penundaan.
Penundaan adalah sebuah problem yang dialami banyak orang. Beberapa orang menyadarinya, sementara lainnya tidak menyadari kalau ia punya masalah tersebut. Yang biasanya lebih menyadari adalah orang di sekitarnya yang menjadi korban dari penundaan yang terjadi ☺
Dampak dari kebiasaan menunda-nunda bisa menyebabkan seseorang kehilangan peluang emas, tekanan mental atau stress, pekerjaan yang menumpuk dan membingungkan, perasaan bersalah, kesedihan dan kekecewaan pada diri sendiri serta penyesalan yang mendalam.
Apakah Anda ingin mengalami hal-hal tidak enak ini? Tentu saja tidak bukan? ☺
Mengapa kebiasaan penundaan bisa terjadi dan bagaimana melepaskan diri dari kebiasaan buruk ini?
Jika Anda memiliki kebiasaan menunda-nunda, coba cek dan pelajari, mana yang kira-kira diantara 8 penyebab yang dibahas berikut ini yang jadi penyebab dari masalah penundaan Anda.
Kadang mengetahui penyebab dari masalah penundaan sudah akan membuat Anda jadi bisa menentukan strategi untuk mengatasi kebiasaan ini.
Kebiasaan menunda bisa terpicu melalui berbagai cara dan kejadian. Jadi saat Anda menunda melakukan sesuatu, sebabnya bisa berbeda.
Terkadang Anda menunda karena bingung dengan tumpukan pekerjaan yang banyak, namun di lain saat Anda bisa menunda karena stress atau mungkin juga karena pengalaman buruk masa lalu atau karena ingin melarikan diri dari sebuah pekerjaan.
Nah marilah kita mengeksplorasi sebab-sebab penundaan yang paling sering muncul dan cara sederhana untuk mengatasinya:

1. Stres

Saat seseorang stres, kuatir, cemas atau gelisah maka sangatlah susah untuk bisa bekerja dengan produktif. Dalam situasi tersebut menunda sering kali menjadi salah satu pilihan yang sering diambil.
Namun ini bukanlah cara yang bijak mengingat hal tersebut hanyalah bersifat sementara. Menunda hanyalah menghilangkan sementara stres namun ia tidak menyelesaikan masalah dan juga malah membuat pekerjaan menumpuk.
Cara yang bijak adalah menghilangkan penyebab stres atau paling tidak menurunkan kadarnya kalau memang belum bisa dihilangkan secara total.
Jika belum bisa dihilangkan secara total cobalah sediakan waktu untuk menyenangkan bagi Anda seperti pergi ke pantai, nonton bioskop, membaca buku, bersepeda, berenang, memancing, atau melakukan kegiatan yang merupakan hobi adalah salah satu untuk menyeimbangkan emosi Anda.

2. Terjebak dalam tumpukan tugas dan jadwal

Terkadang dalam satu waktu Anda mungkin memiliki tugas lebih banyak dari waktu yang tersedia sehingga tiba-tiba saja Anda merasakan kekurangan waktu untuk menyelesaikan tumpukan tugas yang makin lama makin bertambah. Akhirnya Anda merasa terjebak dalam tumpukan jadwal dan tugas yang seakan tiada akhir.
Dalam situasi seperti ini, secara logika mungkin kita berpikir apa bukannya jadi tambah fokus dan semangat kerjanya agar bisa menyelesaikan tumpukan pekerjaan?
Ternyata tidak semua orang seperti itu. Kadang melakukan penundaan menjadi reaksi yang yang tidak Anda sadari. Anda tidak bermaksud menunda sebenarnya tetapi toh itu terjadi.
Dalam situasi seperti ini maka kadang penyelesaiannya yang sederhana adalah :
  • Menghilangkan hal-hal yang ingin dilakukan yang sebenarnya kurang bernilai untuk dilakukan.
  • Mendelegasikan beberapa tugas, dan
  • Menegosiasikan kembali batas waktu dari pekerjaan

3. Rasa malas

Terkadang seseorang menunda karena terlalu letih secara fisik dan emosi. Akibatnya kita mengambil waktu untuk istirahat sejenak. Dan disinilah jebakannya.
Ketika kita berhenti maka kecenderungan untuk bergerak lagi menjadi makin berat karena hukum fisika menunjukkan bahwa sebuah benda yang berhenti cenderung lebih berat bergerak lagi daripada kalau benda tersebut sudah bergerak walaupun perlahan.
Akibatnya adalah munculnya rasa malas untuk bertindak menyelesaikan suatu tugas. Ketika rasa malas muncul maka makin beratlah untuk memulai sesuatu karena telah berada di zona nyaman.
Bagaimana mengatasinya?
Bergeraklah! Bangkitlah dari Kursi Anda! Lakukan olahraga kecil, lakukan tindakan kecil. Jangan biarkan diri Anda diam tak melakukan apapun!
Ingatlah bahwa seseorang dengan tubuh yang bugar lebih mampu mengatasi berbagai rintangan dalam sebuah pekerjaan.

4. Kurangnya motivasi

Kita semua pernah mengalami sedikit rasa malas dan ogah-ogahan. Hal itu wajar jika dalam kadar sedikit dan tidak sampai membuat kita menunda-nunda.
Namun jika Anda memiliki motivasi rendah dan merasa bahwa yang Anda kerjakan membosankan serta kurang bisa memuaskan batin walau mungkin uangnya banyak maka hal ini harus segera diatasi.
Selama motivasi Anda masih rendah maka Anda akan memiliki kecenderungan untuk menunda pekerjaan. Jadi solusinya bisa dengan mencari manfaat/keuntungan yang bisa membuat Anda termotivasi untuk melakukan hal yang diperlukan.
Atau Anda harus segera mencari tahu apa yang sebenarnya bisa membuat Anda merasa berharga, berguna , dan bergairah dalam hidup ini. Temukan tujuan hidup Anda dan pekerjaan apa yang bisa memenuhi hal itu.

5. Kurangnya disiplin

Walaupun motivasi kita tinggi namun seringkali kita tetap masih harus mengerjakan tugas yang kita kurang sukai namun diperlukan.
Dalam situasi seperti ini maka disiplin diri memegang peranan penting sebagai pendukung motivasi diri. Jika disiplin kita rendah maka penundaan akan menyelinap masuk dan menguasai diri kita.
Oleh karena itu Anda harus benar-benar meniatkan diri untuk menyelesaikan tugas, tidak peduli apakah itu menyenangkan atau tidak. Tanamkan dalam diri Anda bahwa justru hal-hal tidak enaklah yang akan membuat Anda sukses.
Memang mudah mengerjakan hal-hal yang kita suka namun kesuksesan seringkali menuntut kita harus mengerjakan hal yang kita kurang sukai namun diperlukan untuk mewujudkan tujuan yang ingin dicapai.

6. Buruknya manajemen diri karena kebiasaan buruk.

Apakah Anda pernah terlambat menghadiri rapat karena bangun kesiangan?
Ini adalah salah satu contoh kebiasaan buruk yang menandakan jeleknya manajemen diri.
Hal ini bisa mengakibatkan kita menunda pekerjaan karena waktu yang kacau membuat kita harus mendahulukan pekerjaan yang sudah didepan mata sehingga akhirnya mengorbankan pekerjaan lain yang sudah kita rencanakan.
Akibatnya penundaan kecil semacam ini bisa menyebabkan tertumpuknya suatu tugas. Dan saat tugas-tugas itu jatuh tempo secara bersamaan maka kita akhirnya merasakan kekurangan waktu.
Padahal itu dikarenakan penundaan kecil yang sering kita lakukan dan manajemen diri yang buruk.

7. Kurangnya keterampilan yang dibutuhkan.

Seseorang juga mungkin menunda-nunda karena ketidakmampuan secara teknis. Kurangnya keterampilan ataupun pengetahuan yang dibutuhkan membuat seseorang segan dan ragu untuk memulai sesuatu.
Jika Anda menyadari hal ini maka segera cari buku, training atau kursus singkat yang bisa menutupi kekurangan ini. Atau Anda delegasikan tugas tersebut.

8. Perfeksionis

Salah satu sebab penundaan yang cukup sering adalah ingin perfeksionis yaitu keinginan untuk melakukan segala sesuatu setelah semuanya sempurna yang akhirnya membuat kita menunda melakukan rencana-rencana kita untuk menunggu ‘waktu yang tepat’.
Ingatlah bahwa tidak ada yang sempurna karena segala sesuatu pasti bisa dibuat lebih baik. Kesempurnaan adalah resep utama untuk stres!!
Berikan ijin pada diri Anda untuk mentoleransi beberapa kesalahan dan jadilah manusia normal ☺
Itulah 8 penyebab yang paling sering menyebabkan seseorang melakukan penundaan. Apakah ada penyebab lain?
Tentu saja!! Saya hanya membahas penyebab-penyebab yang paling umum yang biasanya terjadi pada banyak orang saja.
Nah sebelum saya menjelaskan tentang solusi atau teknik yang saya lakukan kepada klien-klien yang mengalami masalah penundaan, ada satu hal yang saya rasa Anda ingin tahu, apa itu?
Anda tentu ingin tahu kalau di masalah penundaan ini, Anda berada di level apa? Lho penundaan pun ada levelnya?

Rujukan : http://www.ariesandi.com

Selasa, 28 Oktober 2014

dosa kecil putra putri bangsa

NASKAH PIDATO ALRIZKA
PADA LOMBA PIDATO KEPEMUDAAN
 
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,

hadirin sekalian yang terhormat,

saudara saudara sebahasa, sebangsa,dan seanah air yang saya banggakan.

Puji syukur kehadirat Allah swt, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua. Shalawat buat baginda Rasulullah, yang telah membimbing kitaa dari zaman jahiliah ke zaman yang Intelektual.

Ucapan terima kasih kepada Panitia yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk menyampaikan isi hati ini, tentang masalah Sederhana yang terlupakan oleh  logika.

Pada kesempatan ini, ingin saya sampaikan kepada kita semua, tepat pada moment nya hari kepemudaan, begitu banyak masalah sederhana yang terlupakan oleh logika,
beradanya kita disini bukanlah awal dari kita berada, tapi penuh sejarah panjang para pahlawan pendiri bangsa,bertumpah darah untuk mendapatkan kemerdekaan.Kita semua tentu tahu begitu sulitnya untuk mendapatkan kemerdakaan ini, tapi suatu hal yang perlu kita sadari bahwa mempertahankannya lebih dari pada mendapatkannya.

Saat ini kita, jika saya tanyakan berapa kali saudara mengucapkan sumpah pemuda, pastinya saudara menjawab “banyak”. Salah satu faktanya Sumpah pemuda diucapkan disetiap mengikuti upacara disekolah, mengucapkan :

  • Kami putra putri bangsa Indonesia, bertanah air satu tanah air Indonesia
  • Kami putra putri bangsa Indonesia, berbangsa satu bangsa Indonesia
  • Kami putra putri bangsa Indonesia,berbahasa satu bahasa Indonesia

Tapi jika ditanyakan kepada kita semua, sejauh mana saudara mengamalkan sumpah yang sudah terucap, tentu jawabannya ada pada diri kita masing-masing.


Jika jawabnya tidak, disitulah kita sadari begitu banyak dosa-dosa sumpah pemuda, pada putra putri bangsa ini, nyatanya sumpah pemuda hanya untuk terucap.

Sekarang mari kia buka mata hati dan telinga, untuk memperbaiki diri pada bangsa ini, agar menjadi negara yang sesungguhnya Karena sesungguhnya urusan bangsa dan negara ada pada para pemuda, baik buruknya bangsa ini kedepan, ujung tombaknya ada pada diri kita .
Bangsa ini hancur bukanlah karena orang-orang yang jahat, tapi karena warganya peduli secara komunal.

Kita punya sistem tata negara yang baik, hanya saja belum terlaksana seutuhnya, pemegang peran penting dalam perubahan bangsa ini adalah inovasi muda. 

Jangan fikir apa yang sudah anda dapatkan dari negara, dari apa sudah anda lakukan untuk untuk negara. ?

Jangan terlalu banyak sikap dan kata yang menyalahkan, tapi mari kita mulai dari diri sendiri untuk membenahi.

 Mungkin itu yang yang dapat saya sampaikan, jangan pernah menyerah selagi hayat masih dikandung badan, selagi semangat yang tidak penah hilang, bangsa ini pasti akan lebih baik. Atas perhatian kita semua saya ucapkan terima kasih,

Mohon maaf jika ada kata yang tidak berkenan.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Kamis, 23 Oktober 2014

Naskah drama dari novel penari kampus


TUGAS

MATA KULIAH

DRAMATURGI

 

Disusun oleh :

    ALRIZKA HAIRI DILFA

SITI NURHAYATI

VANI MELDA ZARLIN

 


 

JURUSAN SENDRATASIK

FAKULTAS BAHASA & SENI

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

TA. 2014 / 2015
 



DIBUAT DENGAN ACUAN CERITA
NOVEL PENARI KAMPUS 
 
Sebagai seorang anak, aku tak ingin ayah dan ibuku bercerai. Tapi setelah melihat sikap ayah pada ibu, dan begitu berat nya yang di tanggung oleh ibu selama ini.
                Aku menyerahkan keputusan kepada ayah dan ibu. Aku berusaha menerima kenyataan apapun bentuknya.
 
Ibu             :  Akan ku urus perceraian ini ke pengadilan secepatnya.
    Ku harap kau datang nanti siang !
Ayah         :  Kau Pasti menyesal
    Jika kau memilih keputusan ini.
Aku berbalik menyusul ibu. Tapi tak jadi karena ayahku bicara, Aku membalikkan tubuh    lagi.
Ayah         : Duduk !
     Sebenarnya kepulangan ku ini, membawa berita baik untuk ibu dan kamu.
     Tapi ulah ibumu membuatku sakit hati !
Mayang   :  Soal apa yah ???
Ayah         :  Sebetulnya ini akan ayah becarakan bersama ibu mu juga,  tapi melihat situasinya seperti ini , maka ayah akan bicarakan padamu saja.
Mayang   :  cerita apa yah..?
Ayah         :  Sebaiknya kau berhenti kuliyah , mulai semester ini nak..
Mayang   :  Apa ? Berhenti kuliyah ?  Aku tidak mau..
Ayah         :  Dengar dulu ! ayah belum selesai bicara. Kau kuliyah untuk jadi sarjana bukan ?
setelah itu kau cari kerja, kau sendiri tahu. Bayak sarjana yang rnganggur sekarang.
kau akan menjadi pengemis Intelektual kalu kuliyah itu nak,,
Ada seorang  teman ayah, ia pebisnis sukses. Dia lagi mencari seorang istri untuk pendamping hidupnya.
nhaaa,, di sini ayah melihat sutu kesempatan buat kamu mayang.
Ayah sudah memperkenalkannya dengan mu.
Ia tertarik dan ingin mengenalmu.
Kini ayah harap kau mempertimbangkan itu nak.
Mayang   :  Kalau aku tidak mau bagaimana.
Ayah         :  yak kau yang rugi, kalau mau menerimanya , ayah kan jamin hidup kita pasti kan berubah.
Kita akan hidup senang. Kau dan Ibu mu. Kau kan mendapatkan rumah yang lebih besar dibandingkan rumah yang  ayah berikan dulu.
Mayang   :  Lalu Apa yang ayah dapatkan dari perjanjian itu.
Ayah         :  Buat ayah, ayah akan mulai berbisnin dengan modal yang ia berikan nanti.
Mayang   :  Dasar pejudi  (untuk pelan)
 Tamparan keras  melayang dipipi ku
Ibu            :  Kau apakan anak ku  ?
Mayang   :  Ayah Menamparku (Mengadu pada ibu)
Ibu            :  Sebaiknya kau tinggalkan kami, Dasar pejudi ! Pengangguran !
Kau tidak punya perasaan.
Ayah         :  Aahkk ,, kalian berdua sama saja.
Perempuan kampungan.
 
 

counter