Pages

Kamis, 23 Oktober 2014

Naskah drama dari novel penari kampus


TUGAS

MATA KULIAH

DRAMATURGI

 

Disusun oleh :

    ALRIZKA HAIRI DILFA

SITI NURHAYATI

VANI MELDA ZARLIN

 


 

JURUSAN SENDRATASIK

FAKULTAS BAHASA & SENI

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

TA. 2014 / 2015
 



DIBUAT DENGAN ACUAN CERITA
NOVEL PENARI KAMPUS 
 
Sebagai seorang anak, aku tak ingin ayah dan ibuku bercerai. Tapi setelah melihat sikap ayah pada ibu, dan begitu berat nya yang di tanggung oleh ibu selama ini.
                Aku menyerahkan keputusan kepada ayah dan ibu. Aku berusaha menerima kenyataan apapun bentuknya.
 
Ibu             :  Akan ku urus perceraian ini ke pengadilan secepatnya.
    Ku harap kau datang nanti siang !
Ayah         :  Kau Pasti menyesal
    Jika kau memilih keputusan ini.
Aku berbalik menyusul ibu. Tapi tak jadi karena ayahku bicara, Aku membalikkan tubuh    lagi.
Ayah         : Duduk !
     Sebenarnya kepulangan ku ini, membawa berita baik untuk ibu dan kamu.
     Tapi ulah ibumu membuatku sakit hati !
Mayang   :  Soal apa yah ???
Ayah         :  Sebetulnya ini akan ayah becarakan bersama ibu mu juga,  tapi melihat situasinya seperti ini , maka ayah akan bicarakan padamu saja.
Mayang   :  cerita apa yah..?
Ayah         :  Sebaiknya kau berhenti kuliyah , mulai semester ini nak..
Mayang   :  Apa ? Berhenti kuliyah ?  Aku tidak mau..
Ayah         :  Dengar dulu ! ayah belum selesai bicara. Kau kuliyah untuk jadi sarjana bukan ?
setelah itu kau cari kerja, kau sendiri tahu. Bayak sarjana yang rnganggur sekarang.
kau akan menjadi pengemis Intelektual kalu kuliyah itu nak,,
Ada seorang  teman ayah, ia pebisnis sukses. Dia lagi mencari seorang istri untuk pendamping hidupnya.
nhaaa,, di sini ayah melihat sutu kesempatan buat kamu mayang.
Ayah sudah memperkenalkannya dengan mu.
Ia tertarik dan ingin mengenalmu.
Kini ayah harap kau mempertimbangkan itu nak.
Mayang   :  Kalau aku tidak mau bagaimana.
Ayah         :  yak kau yang rugi, kalau mau menerimanya , ayah kan jamin hidup kita pasti kan berubah.
Kita akan hidup senang. Kau dan Ibu mu. Kau kan mendapatkan rumah yang lebih besar dibandingkan rumah yang  ayah berikan dulu.
Mayang   :  Lalu Apa yang ayah dapatkan dari perjanjian itu.
Ayah         :  Buat ayah, ayah akan mulai berbisnin dengan modal yang ia berikan nanti.
Mayang   :  Dasar pejudi  (untuk pelan)
 Tamparan keras  melayang dipipi ku
Ibu            :  Kau apakan anak ku  ?
Mayang   :  Ayah Menamparku (Mengadu pada ibu)
Ibu            :  Sebaiknya kau tinggalkan kami, Dasar pejudi ! Pengangguran !
Kau tidak punya perasaan.
Ayah         :  Aahkk ,, kalian berdua sama saja.
Perempuan kampungan.
 
 

0 komentar:

Posting Komentar


counter