Di artikel tersebut saya membahas kasus seorang ibu yang merasa tidak
berkembang dan menderita akibat kebiasaan destruktif yang dimiliki
yaitu suka menunda-nunda yang sudah di level parah.
Di artikel kali ini saya akan membahas tentang
8 Penyebab Mengapa Orang Suka Menunda dan Bagaimana Mengatasinya.
Tidaklah mudah menghilangkan sebuah kebiasaan yang sudah menjadi kebiasaan atau bahkan menjadi sebuah karakter.
Karena seperti sebuah ungkapan bijaksana yang saya sebutkan di artikel pertama tersebut bahwa :
“Pola Pikir membentuk Kebiasaan. Kebiasaan membentuk Karakter. Karakter membentuk Nasib. Nasib menguatkan Pola Pikir kembali.”
Kisah tentang ibu yang saya ceritakan sebelumnya hanyalah satu dari
sekian banyak kasus permasalahan yang bersumber dari penundaan.
Penundaan adalah sebuah problem yang dialami banyak orang. Beberapa
orang menyadarinya, sementara lainnya tidak menyadari kalau ia punya
masalah tersebut. Yang biasanya lebih menyadari adalah orang di
sekitarnya yang menjadi korban dari penundaan yang terjadi ☺
Dampak dari kebiasaan menunda-nunda bisa menyebabkan seseorang
kehilangan peluang emas, tekanan mental atau stress, pekerjaan yang
menumpuk dan membingungkan, perasaan bersalah, kesedihan dan kekecewaan
pada diri sendiri serta penyesalan yang mendalam.
Apakah Anda ingin mengalami hal-hal tidak enak ini? Tentu saja tidak bukan? ☺
Mengapa kebiasaan penundaan bisa terjadi dan bagaimana melepaskan diri dari kebiasaan buruk ini?
Jika Anda memiliki kebiasaan menunda-nunda, coba cek dan pelajari,
mana yang kira-kira diantara 8 penyebab yang dibahas berikut ini yang
jadi penyebab dari masalah penundaan Anda.
Kadang mengetahui penyebab dari masalah penundaan sudah akan membuat
Anda jadi bisa menentukan strategi untuk mengatasi kebiasaan ini.
Kebiasaan menunda bisa terpicu melalui berbagai cara dan kejadian.
Jadi saat Anda menunda melakukan sesuatu, sebabnya bisa berbeda.
Terkadang Anda menunda karena bingung dengan tumpukan pekerjaan yang
banyak, namun di lain saat Anda bisa menunda karena stress atau mungkin
juga karena pengalaman buruk masa lalu atau karena ingin melarikan diri
dari sebuah pekerjaan.
Nah marilah kita mengeksplorasi sebab-sebab penundaan yang paling sering muncul dan cara sederhana untuk mengatasinya:
1. Stres
Saat seseorang stres, kuatir, cemas atau gelisah maka sangatlah susah
untuk bisa bekerja dengan produktif. Dalam situasi tersebut menunda
sering kali menjadi salah satu pilihan yang sering diambil.
Namun ini bukanlah cara yang bijak mengingat hal tersebut hanyalah
bersifat sementara. Menunda hanyalah menghilangkan sementara stres namun
ia tidak menyelesaikan masalah dan juga malah membuat pekerjaan
menumpuk.
Cara yang bijak adalah menghilangkan penyebab stres atau paling tidak
menurunkan kadarnya kalau memang belum bisa dihilangkan secara total.
Jika belum bisa dihilangkan secara total cobalah sediakan waktu untuk
menyenangkan bagi Anda seperti pergi ke pantai, nonton bioskop, membaca
buku, bersepeda, berenang, memancing, atau melakukan kegiatan yang
merupakan hobi adalah salah satu untuk menyeimbangkan emosi Anda.
2. Terjebak dalam tumpukan tugas dan jadwal
Terkadang dalam satu waktu Anda mungkin memiliki tugas lebih banyak
dari waktu yang tersedia sehingga tiba-tiba saja Anda merasakan
kekurangan waktu untuk menyelesaikan tumpukan tugas yang makin lama
makin bertambah. Akhirnya Anda merasa terjebak dalam tumpukan jadwal dan
tugas yang seakan tiada akhir.
Dalam situasi seperti ini, secara logika mungkin kita berpikir apa
bukannya jadi tambah fokus dan semangat kerjanya agar bisa menyelesaikan
tumpukan pekerjaan?
Ternyata tidak semua orang seperti itu. Kadang melakukan penundaan
menjadi reaksi yang yang tidak Anda sadari. Anda tidak bermaksud menunda
sebenarnya tetapi toh itu terjadi.
Dalam situasi seperti ini maka kadang penyelesaiannya yang sederhana adalah :
- Menghilangkan hal-hal yang ingin dilakukan yang sebenarnya kurang bernilai untuk dilakukan.
- Mendelegasikan beberapa tugas, dan
- Menegosiasikan kembali batas waktu dari pekerjaan
3. Rasa malas
Terkadang seseorang menunda karena terlalu letih secara fisik dan
emosi. Akibatnya kita mengambil waktu untuk istirahat sejenak. Dan
disinilah jebakannya.
Ketika kita berhenti maka kecenderungan untuk bergerak lagi menjadi
makin berat karena hukum fisika menunjukkan bahwa sebuah benda yang
berhenti cenderung lebih berat bergerak lagi daripada kalau benda
tersebut sudah bergerak walaupun perlahan.
Akibatnya adalah munculnya rasa malas untuk bertindak menyelesaikan
suatu tugas. Ketika rasa malas muncul maka makin beratlah untuk memulai
sesuatu karena telah berada di zona nyaman.
Bagaimana mengatasinya?
Bergeraklah! Bangkitlah dari Kursi Anda! Lakukan olahraga kecil,
lakukan tindakan kecil. Jangan biarkan diri Anda diam tak melakukan
apapun!
Ingatlah bahwa seseorang dengan tubuh yang bugar lebih mampu mengatasi berbagai rintangan dalam sebuah pekerjaan.
4. Kurangnya motivasi
Kita semua pernah mengalami sedikit rasa malas dan ogah-ogahan. Hal
itu wajar jika dalam kadar sedikit dan tidak sampai membuat kita
menunda-nunda.
Namun jika Anda memiliki motivasi rendah dan merasa bahwa yang Anda
kerjakan membosankan serta kurang bisa memuaskan batin walau mungkin
uangnya banyak maka hal ini harus segera diatasi.
Selama motivasi Anda masih rendah maka Anda akan memiliki
kecenderungan untuk menunda pekerjaan. Jadi solusinya bisa dengan
mencari manfaat/keuntungan yang bisa membuat Anda termotivasi untuk
melakukan hal yang diperlukan.
Atau Anda harus segera mencari tahu apa yang sebenarnya bisa membuat
Anda merasa berharga, berguna , dan bergairah dalam hidup ini. Temukan
tujuan hidup Anda dan pekerjaan apa yang bisa memenuhi hal itu.
5. Kurangnya disiplin
Walaupun motivasi kita tinggi namun seringkali kita tetap masih harus mengerjakan tugas yang kita kurang sukai namun diperlukan.
Dalam situasi seperti ini maka disiplin diri memegang peranan penting
sebagai pendukung motivasi diri. Jika disiplin kita rendah maka
penundaan akan menyelinap masuk dan menguasai diri kita.
Oleh karena itu Anda harus benar-benar meniatkan diri untuk
menyelesaikan tugas, tidak peduli apakah itu menyenangkan atau tidak.
Tanamkan dalam diri Anda bahwa justru hal-hal tidak enaklah yang akan
membuat Anda sukses.
Memang mudah mengerjakan hal-hal yang kita suka namun kesuksesan
seringkali menuntut kita harus mengerjakan hal yang kita kurang sukai
namun diperlukan untuk mewujudkan tujuan yang ingin dicapai.
6. Buruknya manajemen diri karena kebiasaan buruk.
Apakah Anda pernah terlambat menghadiri rapat karena bangun kesiangan?
Ini adalah salah satu contoh kebiasaan buruk yang menandakan jeleknya manajemen diri.
Hal ini bisa mengakibatkan kita menunda pekerjaan karena waktu yang
kacau membuat kita harus mendahulukan pekerjaan yang sudah didepan mata
sehingga akhirnya mengorbankan pekerjaan lain yang sudah kita
rencanakan.
Akibatnya penundaan kecil semacam ini bisa menyebabkan tertumpuknya
suatu tugas. Dan saat tugas-tugas itu jatuh tempo secara bersamaan maka
kita akhirnya merasakan kekurangan waktu.
Padahal itu dikarenakan penundaan kecil yang sering kita lakukan dan manajemen diri yang buruk.
7. Kurangnya keterampilan yang dibutuhkan.
Seseorang juga mungkin menunda-nunda karena ketidakmampuan secara
teknis. Kurangnya keterampilan ataupun pengetahuan yang dibutuhkan
membuat seseorang segan dan ragu untuk memulai sesuatu.
Jika Anda menyadari hal ini maka segera cari buku, training atau
kursus singkat yang bisa menutupi kekurangan ini. Atau Anda delegasikan
tugas tersebut.
8. Perfeksionis
Salah satu sebab penundaan yang cukup sering adalah ingin
perfeksionis yaitu keinginan untuk melakukan segala sesuatu setelah
semuanya sempurna yang akhirnya membuat kita menunda melakukan
rencana-rencana kita untuk menunggu ‘waktu yang tepat’.
Ingatlah bahwa tidak ada yang sempurna karena segala sesuatu pasti
bisa dibuat lebih baik. Kesempurnaan adalah resep utama untuk stres!!
Berikan ijin pada diri Anda untuk mentoleransi beberapa kesalahan dan jadilah manusia normal ☺
Itulah 8 penyebab yang paling sering menyebabkan seseorang melakukan penundaan. Apakah ada penyebab lain?
Tentu saja!! Saya hanya membahas penyebab-penyebab yang paling umum yang biasanya terjadi pada banyak orang saja.
Nah sebelum saya menjelaskan tentang solusi atau teknik yang saya
lakukan kepada klien-klien yang mengalami masalah penundaan, ada satu
hal yang saya rasa Anda ingin tahu, apa itu?
Anda tentu ingin tahu kalau di masalah penundaan ini, Anda berada di level apa? Lho penundaan pun ada levelnya?
Rujukan : http://www.ariesandi.com